Minggu, 01 Maret 2015

LED (LAJU ANDAP DARAH)
METODE         : Wintrobe
PRINSIP         : Darah anticoagulant dibiarkan di dlm pipet dg ukuran tertentu dg posisi tegak lurus, kecepatan eritrosit mengendap di ukur dlm jangka waktu tertentu.
PROSEDUR    :
Pipet NaCl 0,85% – 0,9% (PZ) 0,25 ml ked lm tabung pencampur à dipipet darah anticoagulant (EDTA 10%) 1 ml à dicampur à campuran dipipet dg pipet LED tepat sampai tanda 0 à bagian luar pipet dibersihkan à memasang pipet LED pada rak dg posisi tegak lurus à ditunggu selama 1 jam à mencatat penurunan darah (panjang plasma)
NILAI NORMAL
·   Laki – laki           : 0 – 9 mm/jam
·   Perempuan       : 0 – 20 mm/jam
MATERI          :
Istilah lain untuk LED
·   ESR      : Erythrosit Sedimentation Rate
·   BBS     : Blood Bzinking Snellyhyd
LED adalah kecepatan mengendapnya sel – sel darah dari suatu sampel darah yg diperiksa dlm suatu alat dg satuan mm/jam.
PZ : Darah = 1 : 4
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN (Hb)
1. CARA SAHLI
Prinsip        : Darah + HCL 0,1N menjadi asam hematin yg berwarna kecoklatan. Warna ini diencerkan dlm tabung berskala sampai warnanya sama dg warna pembanding. Tinggi miniskus pada skala menunjukkan kadar Hb dlm satuan gr% (gr/dL).
Prosedur   :
a.  Meneteskan HCL 0,1N ked lm tabung hemoglobin sampai tanda 2,0.
b. Menghomogenkan sampel (darah + antikoagulant) à dihisap dg pipet hemoglobin sampai tanda 20 mm3 (0,02 ml).
c.  Dimasukkan ked lm tabung hemoglobin yg sudah berisi HCL 0,1N (bagian luar pipet harus bersih).
d. Tabung dikocok perlahan agar homogeny tanpa ada buih.
e. Waran yg terbentuk disamakan dg standart dg menambahkan aquadest.
f.   Membaca miniskus dg latar belakang cahaya yg terang.
2. CYANMETHEMOGLOBIN
Prinsip        : Ferri cyanida dlm larutan Drabkins mengubah besi hemoglobin dari bentuk ferro menjadi cyanmethemoglobin yg berwarna stabil. Intensitas warna diukur pada fotometer panjang gelombang 540 nm, maka O.D (absorban) imbang dg konsentrasi hemoglobin.
Prosedur   :
a.  Mengisi 2 buah tabung reaksi (Untuk Balnko dan Test) dg larutan Drabkins @ 5 ml.
b. Menghomenkkan sampel à memipet sampel sebanyak 20 mm3 dg pipet Hb ( 20 µl dg mikropipet).
c.  Tabung dikocok sampai homogen tanpa menimbulkan buih à ditutup dg parafilm à inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit
d. Memanaskan spektrofotometer, atur pada λ = 540 nm.
e. Melakukan pembacaan pada spektrofotometer.
·   Memindahkan Blanko pada kuvet à baca pada spektofotometer untuk menentukan titik 0 nya.
·   Membaca abs standart Hb yg sudah diketahui kadarnya.
·   Test dipindahkan pada kuvet à  baca abs test pada spektrofotometer
Perhitungan
Kadar Hb = Abs Test    x  kadar Hb standart
                          Abs Std
Nilai Normal     :
·   Laki – laki           : 14 – 17 gr/dL
·   Perempuan       : 12 – 15 gr/dL
PENGENCERAN ERITROSIT
PRINSIP : jml sel dlm 1 mm3 darah dpt dihitung dg jalan mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah yg sudah diencerkan ini dihitung dlm KH.
ALAT & BAHAN
·   Pipet Thoma eritrosit (skala 0 – 101)
·   Larutan Hayem
PROSEDUR
a.  Menghomogenkan specimen à dipipet dg pipet thoma eritrosit sampai tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5)
b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer Hayem sampai tanda 101.
c.  Dihomogenkan dg arah sejajar vertical selama 2 – 3 menit (gerakan ke atas – ke bawah)
d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung.
e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali à larutan dibuang 3 – 4 tetes.
f.   Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.  Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 10x dan 40x
h. Menghitung jml eritrosit dlm 5 kotak eritrosit.
RUMUS  :
∑ Eritosit    = 1/Vol KH  x  1/CB x jml eri dlm KH (390 - 490)
                    = 10.000 x jml eri dlm KH              
Vol Kamar Hitung                 : 1/50 mm3
Consentrasi Bahan               : 1/200
Nilai Normal    :
Laki – laki           : 4,2 – 5,4 juta/mm3 darah
Perempuan       : 3,6 – 5,0 juta/ mm3 darah
PENGENCERAN LEUKOSIT
PRINSIP         : Jml sel dlm 1 mm3 darah dpt dihitung dg jln mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah yg sudah diencerkan ini dihitung dlm kamar hitung.
ALAT & BAHAN
·   Pipet Thoma Leukosit (skala 0 – 11,0)
·   Larutan pengencer Turk
PROSEDUR    :
a.  Menghomogenkan specimen à dipipet dg pipet thoma leukosit sampai tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5)
b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer Turk sampai tanda 11.
c.  Dihomogenkan dg arah sejajar vertical selama 2 – 3 menit (gerakan ke atas – ke bawah)
d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung.
e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali à larutan dibuang 3 – 4 tetes.
f.   Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.  Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 10x dan 40x
h. Menghitung jml leukosit dlm 4 kotak leukosit.
RUMUS  :
∑ Leukosit    = 1/Vol KH x 1/CB x jml leko dlm KH (80 - 200)
                      = 50 x jml leko dlm KH
Vol Kamar Hitung                 : 4/10 mm3
Consentrasi Bahan               : 1/20
Nilai Normal    :
∑ leukosit = 4000 – 10.000/mm3 darah
HITUNG TROMBOSIT
1. CARA LANGSUNG
Metode             : Ress & Ecker
Prinsip                : darah diencerkan dg larutan yg mengandung Brilliant Creasyl Blue (BCB) sehingga trombosit berwarna biru cerah. Perhitungan didasarkan pd pengenceran dan volume cairan dlm KH.
Alat & Bahan     :
·   Pipet pengencer eritrosit (skala 0 – 101)
·   Larutan pengencer Ress & Ecker
Prosedur           :
a.  Menghomogenkan specimen ± 2 menit (agar trombo tdk menggerombol) à specimen dihisap sampai tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5).
b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer sampai tanda 101
c.  Pipet dikocok selama 2 – 3 menit agar larutan di dlmnya homogen.
d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung dan ruang lembab untuk KH.
e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali à larutan dibuang 4 – 5 tetes.
f.   Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.  Menempatkan kamar hitung tsb dlm ruang lembab yg sudah disiapkan à inkubasi 15 menit (agar trombosit mapan)
h. Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 40x dan 10x
i.   Menghitung jml trombo dlm 4 kotak leukosit (300 - 700)
Rumus                :
Trombosit   = 1/Vol KH x 1/CB x jml trombo dlm KH
                        = 500  x  jml trombo dlm KH
Vol Kamar Hitung             : 4/10 mm3
Consentrasi Bahan           : 1/200
Nilai Normal                :
∑ leukosit = 150.000 – 350.000/mm3 darah
2. CARA TIDAK LANGSUNG
Metode             : hapusan darah
Prosedur           :
Darah dibuat hapusan à diwarnai dg Giemsa à dihitung trombositnya sampai jml eri 1000.
LP Ke
∑ Trombo
∑ Eri
1
2
3
4
JML
misal : 53
1000 atau lbh sdkt
Trombo = ∑ Trombosit  x  ∑ Eritrosit dlm KH
                  ∑ Eri (1000)
HITUNG EOSINOFIL
PRINSIP             : Eosinofil dihitung tersendiri dg larutan pengencer yg dpt mewarnai eosinofil tetapi sel – sel leukosit yg lain serta eritrosit lisis. Perhitungan didasarkan atas penipisan dan volume cairan dlm KH.
ALAT & BAHAN
·   Pipet pengencer leukosit (skala 0 – 11)
·   Larutan pengencer Dungern
PROSEDUR        :
a.  Menghomogenkan specimen à specimen dihisap sampai tanda 1 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 1).
b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer sampai tanda 11.
c.  Pipet dikocok selama 2 – 3 menit agar larutan di dlmnya homogen.
d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung dan ruang lembab untuk KH.
e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali à larutan dibuang 4 – 5 tetes.
f.   Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.  Menempatkan kamar hitung tsb dlm ruang lembab yg sudah disiapkan à inkubasi 15 menit
h. Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 10x
i.   Menghitung jml eosinofil pada 9 petak KH (seluruh KH).
(±15)
RUMUS                :
Eosinofil  = 1/Vol KH x 1/CB x jml Eosinofil dlm KH
                = 100/9 x  jml Eosinofil dlm KH
NILAI NORMAL    :
∑ Eosinofil = 150 – 300/mm3 darah
HITUNG RETIKULOSIT
PRINSIP               : Prosentase retikulosit terhadap seluruh eritrosit yg beredar dlm sirkulasi darah dihitung dg melihat tanda2 khusus berupa benang2 filamen sisa2 RNA yg dpt terlihat melalui pewarnaan supravital (pewarnaan terhadap eritrosit dlm keadaan utuh dan segar)
ALAT & BAHAN  :
·   Pewarna : larutan BCB (Briliant Cresyl Blue)
PROSEDUR          :
a.  Membuat campuran antara larutan BCB dan specimen (1 : 1) dalam tabung kecil à dihomogenkan.
b. Inkubasi pada suhu kamar selama 15 menit (pewarnaan supravital berlangsung).
c.  Campuran dihomogenkan kembali à dibuat hapusan à hapusan dikeringkan.
d. Diperiksa di bawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x à diamati hingga eritosit mencapai 1000
NILAI NORMAL    :
∑ Retikulosit = 8 – 15 % (0,8 – 15 ‰)
LP
RETI
ERI
JML
1
1
200
201
2
2
200
403
3
4
JML
∑ = 5
∑ = 1000
∑ =
HITUNG JENIS LEUKOSIT
METODE         : Hapusan darah
PROSEDUR    :
a.  Membuat hapusan darah yg baik (panjang 3/4 dari obyek glass, mempunyai daerah tebal dan tipis) à hapusan dikeringkan.
b. Diwarnai dg pewarna Giemsa siap pakai.
-    Sediaan difiksir (digenangi) dg alcohol 96% selama 1 – 2 menit à genangan dibuang.
-    Digenangi dg Giemsa siap pakai (capuran Giemsa induk & Buffer phospat à 3 tetes atau 0,15 ml : 1 ml) selama 20 – 40 menit à genangan dibuang à dibilas dg air mengalir
-    Sediaan dikeringkan.
c.  Sediaan dilihat di bwh mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x.
d. Menghitung setiap leukosit yg dijumpai dan mengidentifikasi jenisnya.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JML
Eos
Baso
Stab
Seg
Lim
Mono
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
100
NILAI NORMAL    :
·   Eosinofil             : 1 – 3 %
·   Basofil                : 0 – 1 %
·   Stab                    : 2 – 4 %
·   Segment            : 50 – 65 %
·   Limfosit              : 26 – 40 %
·   Monosit             : 4 – 10 %
JENIS2 LEUKOSIT
1. EOSINOFIL
-    Granula padat, kasar, dan berwarna merah, hanya ada pada sitoplasma.
-    Inti di tengah, biasanya terdiri dari 2 lobus.
-    Bersifat basa à menyerap zat asam
    
2. BASOFIL
-    Granula lebih kasar (ukuran tdk teratur), berwarna biru, terletak pada sitoplasma dan inti (bahkan bisa menutupi inti).
-    Inti umumnya tidak bersegmen
-    Bersifat asam à menyerap zat basa
   
3. STAB
-    Granula berwarna ungu dan halus
-    Intinya merupakan satu bagian yg sama (lekukan tidak lebih dari 1/3)
 
4. SEGMEN
-    Granula kecil, halus dan berwarna ungu
-    Inti umumnya terdiri dari 3 – 8 lobus (kadang terpecah)
5. LIMFOSIT
-    Tidak bergranula (agranulosit)
-    Inti hampir memenuhi sel, berbentuk bulat dan padat
     
6. MONOSIT
-    Tidak bergranula (agranulosit)
-    Inti berbentuk seperti otak atau lipatan handuk, dan tidak padat
-    Merupakan sel yg paling besar diantara yg lainnya.
    
EVALUASI HAPUSAN DARAH (EHD)
1. ERITROSIT
Warna        : Hipokrom (Hb ↓), Normokrom
Ukuran       : Mikrositer, Makrositer, Normositer
Bentuk       : Teardrop, Sickle cell, Burr cell, Acanthosyt (sprit bntang), Cigar cell
Nama sel ini dapat digunakan untuk menunjukkan jenis anemia.
·   Kelainan bentuk   : Poikilosytosis
·   Kelainan ukuran   : Anisocytosis
·   Kelainan jml chromatosin : Polychromatosin
                                             Target cell
       
                                            Sikcle cell                             
    
        Krenasi                                       Acantocyt
   
        Tear Drob cell                           Agllutinasi
           
                                    Poikilocytosis
 
                                    Anisocytosis
  
            Hipokrom                              Burr cell
 
                                    Retikulosit
2. LEUKOSIT
Kesan jumlah    : meningkat, menurun, normal
Sel muda            : ada atau tidak
Sel muda harus ditantukan dg benar jenisnya à untuk mengetahui jenis leukimianya
Leukimia            :
a.  Akut
AML    à Akut Meyloblast Leukemi
ALL     à Akut Limfoblast Leukemi
b. Kronis
CML    à Cronic Meyloblast Leukemi
CLL      à Cronic Limfoblast Leukemi
Cara membedakan
·   Akut à didomonasi oleh sel muda
Cara membedakan sel muda dilihat dari sel matang yg ada disekitar sel muda.
-    jika banyak limfosit maka ALL
-    jika banyak segmen atau stab maka AML
Semakin muda sel à ukuran semakin besar dan inti tdk jelas, kromatin tdk padat.
Adanya sel muda tdk dapat dilakukan diff count tetapi EHD.
·   Kronis à didominasi sel matang
Jml leukosit normal  0 – 4 /LP
Jika Leukemia pasti Lekositosis
Jika Lekositosis belum pasti Leukimia
Beda : jika ada sel muda = leukemia, jika tdk ada = lekositosis
Lekopenia à kekurangan leukosit
Lekositosis à meningkatnya jml leukosit
Leukimia à leukosit yg tdk terhingga
                LE cell
3. TROMBOSIT
Kesan jumlah    : meningkat, menurun, normal(8–15/LP)
Bentuk               :
·   Giant  à ukuran besar, hampir sama dg eri/limfo kecil.
·   Lunch à ada serabut
Trombosit
                                             Giant
 
CATATAN           :
·   LE (Lupus Eritomatosis)
Yaitu leukosit yg dimakan leukosit lain.
Kelainan cairan plasma di tubuh seseorang karena suatu factor.
·   Talasemia à ada target cell, eritosit pucat
·   Eosinofil à menanggulangi infeksi parasit, alergi dan menetralkan racun.
·   Basofil à mengandung heparin sehingga berperan dalam pembekuan darah.
·   Neutrofil à infeksi bakteri
·   Lymfosit à infeksi virus, pembentukan antibody
·   Monosit à memakan sisa-sisa jaringan (fagositosis), bersembunyi dalam system pertahanan tubuh.
Fdaktor Yang Mempengaruhi Hasil LED:
·       Eritrosit :
Semakin besar, meluncur cepat à LED tinggi
Jumlah tinggi à LED rendah
·       Massa jenis à LED tinggi
Anemia Berdasarkan Ciri Ukuran dan Warna:
·       Defisiensi asam folat dan Vit. B12 à Makrositik dan Hipokrom
·       Defisiensi Besi à mikrositik dan hipokrom

1 komentar:

  1. 1xBet korean - Legalbet.co.kr
    Sports Betting In-Play It is easy for you to follow your favourite sports with live betting, or 1xbet live via the free betting link on the website. It's not

    BalasHapus