LED (LAJU ANDAP DARAH)
METODE :
Wintrobe
PRINSIP :
Darah anticoagulant dibiarkan di dlm pipet dg ukuran tertentu dg posisi tegak
lurus, kecepatan eritrosit mengendap di ukur dlm jangka waktu tertentu.
PROSEDUR :
Pipet NaCl 0,85% – 0,9% (PZ) 0,25 ml ked lm tabung pencampur à dipipet darah anticoagulant (EDTA 10%) 1
ml à dicampur à campuran dipipet dg pipet LED tepat sampai
tanda 0 à bagian luar pipet dibersihkan à memasang pipet LED pada rak dg posisi
tegak lurus à ditunggu selama 1 jam à mencatat penurunan darah (panjang plasma)
NILAI NORMAL
· Laki – laki : 0 – 9 mm/jam
· Perempuan : 0 – 20 mm/jam
MATERI :
Istilah lain untuk LED
· ESR : Erythrosit Sedimentation Rate
· BBS : Blood Bzinking Snellyhyd
LED
adalah kecepatan mengendapnya sel – sel darah dari suatu sampel darah yg
diperiksa dlm suatu alat dg satuan mm/jam.
PZ : Darah = 1 : 4
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN (Hb)
1. CARA SAHLI
Prinsip : Darah + HCL 0,1N menjadi asam hematin yg berwarna
kecoklatan. Warna ini diencerkan dlm tabung berskala sampai warnanya sama dg
warna pembanding. Tinggi miniskus pada skala menunjukkan kadar Hb dlm satuan
gr% (gr/dL).
Prosedur :
a.
Meneteskan HCL 0,1N ked lm tabung hemoglobin sampai
tanda 2,0.
b.
Menghomogenkan sampel (darah + antikoagulant) à dihisap dg pipet hemoglobin sampai tanda
20 mm3 (0,02 ml).
c.
Dimasukkan ked lm tabung hemoglobin yg sudah berisi
HCL 0,1N (bagian luar pipet harus bersih).
d.
Tabung dikocok perlahan agar homogeny tanpa ada buih.
e.
Waran yg terbentuk disamakan dg standart dg
menambahkan aquadest.
f.
Membaca miniskus dg latar belakang cahaya yg terang.
2. CYANMETHEMOGLOBIN
Prinsip : Ferri cyanida dlm larutan Drabkins mengubah besi
hemoglobin dari bentuk ferro menjadi cyanmethemoglobin yg berwarna stabil.
Intensitas warna diukur pada fotometer panjang gelombang 540 nm, maka O.D
(absorban) imbang dg konsentrasi hemoglobin.
Prosedur :
a. Mengisi 2 buah tabung
reaksi (Untuk Balnko dan Test) dg larutan Drabkins @ 5 ml.
b. Menghomenkkan sampel à memipet sampel sebanyak 20 mm3
dg pipet Hb ( 20 µl dg mikropipet).
c. Tabung dikocok sampai
homogen tanpa menimbulkan buih à ditutup dg parafilm à inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit
d. Memanaskan
spektrofotometer, atur pada λ = 540 nm.
e. Melakukan pembacaan
pada spektrofotometer.
· Memindahkan Blanko
pada kuvet à baca pada spektofotometer untuk menentukan
titik 0 nya.
· Membaca abs standart
Hb yg sudah diketahui kadarnya.
· Test dipindahkan pada
kuvet à
baca abs test pada spektrofotometer
Perhitungan
Kadar Hb = Abs Test x kadar
Hb standart
Abs Std
Nilai Normal :
· Laki – laki : 14 – 17 gr/dL
· Perempuan : 12 – 15 gr/dL
PENGENCERAN ERITROSIT
PRINSIP : jml sel dlm 1 mm3 darah dpt
dihitung dg jalan mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah
yg sudah diencerkan ini dihitung dlm KH.
ALAT & BAHAN
· Pipet Thoma eritrosit
(skala 0 – 101)
· Larutan Hayem
PROSEDUR
a.
Menghomogenkan specimen à dipipet dg pipet thoma eritrosit sampai
tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5)
b.
Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer Hayem
sampai tanda 101.
c.
Dihomogenkan dg arah sejajar vertical selama 2 – 3 menit
(gerakan ke atas – ke bawah)
d.
Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd
kamar hitung.
e.
Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan
kembali à larutan dibuang 3 – 4 tetes.
f.
Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung
(harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.
Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa
obyektif 10x dan 40x
h.
Menghitung jml eritrosit dlm 5 kotak eritrosit.
RUMUS :
∑ Eritosit = 1/Vol KH x 1/CB
x jml eri dlm KH (390 - 490)
= 10.000 x jml
eri dlm KH
Vol Kamar
Hitung : 1/50 mm3
Consentrasi
Bahan : 1/200
Nilai Normal :
Laki – laki : 4,2 – 5,4
juta/mm3 darah
Perempuan : 3,6 – 5,0 juta/
mm3 darah
PENGENCERAN LEUKOSIT
PRINSIP : Jml sel dlm 1 mm3 darah dpt dihitung dg jln
mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah yg sudah
diencerkan ini dihitung dlm kamar hitung.
ALAT & BAHAN
· Pipet Thoma Leukosit
(skala 0 – 11,0)
· Larutan pengencer Turk
PROSEDUR :
a.
Menghomogenkan specimen à dipipet dg pipet thoma leukosit sampai tanda 0,5
(dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5)
b.
Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer Turk sampai
tanda 11.
c.
Dihomogenkan dg arah sejajar vertical selama 2 – 3
menit (gerakan ke atas – ke bawah)
d.
Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd
kamar hitung.
e.
Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan
kembali à larutan dibuang 3 – 4 tetes.
f.
Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus
memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.
Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa
obyektif 10x dan 40x
h.
Menghitung jml leukosit dlm 4 kotak leukosit.
RUMUS :
∑ Leukosit = 1/Vol KH x 1/CB x
jml leko dlm KH (80 - 200)
= 50 x jml
leko dlm KH
Vol Kamar
Hitung : 4/10 mm3
Consentrasi
Bahan : 1/20
Nilai Normal :
∑
leukosit = 4000 – 10.000/mm3 darah
HITUNG TROMBOSIT
1. CARA LANGSUNG
Metode : Ress & Ecker
Prinsip : darah diencerkan dg larutan yg mengandung Brilliant
Creasyl Blue (BCB) sehingga trombosit berwarna biru cerah. Perhitungan
didasarkan pd pengenceran dan volume cairan dlm KH.
Alat
& Bahan :
· Pipet pengencer
eritrosit (skala 0 – 101)
· Larutan pengencer Ress
& Ecker
Prosedur :
a.
Menghomogenkan specimen ± 2 menit (agar trombo tdk
menggerombol) à specimen dihisap sampai tanda 0,5
(dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5).
b.
Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer sampai
tanda 101
c.
Pipet dikocok selama 2 – 3 menit agar larutan di dlmnya
homogen.
d.
Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd
kamar hitung dan ruang lembab untuk KH.
e.
Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan
kembali à larutan dibuang 4 – 5 tetes.
f.
Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus
memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.
Menempatkan kamar hitung tsb dlm ruang lembab yg sudah
disiapkan à inkubasi 15 menit (agar trombosit mapan)
h.
Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif
40x dan 10x
i.
Menghitung jml trombo dlm 4 kotak leukosit (300 - 700)
Rumus :
∑ Trombosit = 1/Vol KH x 1/CB x jml trombo dlm KH
= 500 x jml
trombo dlm KH
Vol Kamar Hitung : 4/10 mm3
Consentrasi Bahan : 1/200
Nilai Normal :
∑ leukosit = 150.000
– 350.000/mm3 darah
2. CARA TIDAK LANGSUNG
Metode :
hapusan darah
Prosedur :
Darah
dibuat hapusan à diwarnai dg Giemsa à dihitung trombositnya sampai jml eri 1000.
LP
Ke
|
∑
Trombo
|
∑
Eri
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
JML
|
misal : 53
|
1000 atau lbh sdkt
|
Trombo = ∑ Trombosit x ∑
Eritrosit dlm KH
∑ Eri (1000)
HITUNG EOSINOFIL
PRINSIP : Eosinofil dihitung tersendiri dg larutan pengencer yg
dpt mewarnai eosinofil tetapi sel – sel leukosit yg lain serta eritrosit lisis.
Perhitungan didasarkan atas penipisan dan volume cairan dlm KH.
ALAT & BAHAN
· Pipet pengencer
leukosit (skala 0 – 11)
· Larutan pengencer
Dungern
PROSEDUR :
a.
Menghomogenkan specimen à specimen dihisap sampai tanda 1
(dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 1).
b.
Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer sampai
tanda 11.
c.
Pipet dikocok selama 2 – 3 menit agar larutan di
dlmnya homogen.
d.
Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd
kamar hitung dan ruang lembab untuk KH.
e.
Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan
kembali à larutan dibuang 4 – 5 tetes.
f.
Bagian luar pipet dibersihkan à larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus
memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)
g.
Menempatkan kamar hitung tsb dlm ruang lembab yg sudah
disiapkan à inkubasi 15 menit
h.
Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa
obyektif 10x
i.
Menghitung jml eosinofil pada 9 petak KH (seluruh KH).
(±15)
RUMUS :
∑ Eosinofil =
1/Vol KH x 1/CB x jml Eosinofil dlm KH
= 100/9 x jml Eosinofil dlm KH
NILAI NORMAL :
∑
Eosinofil = 150 – 300/mm3 darah
HITUNG RETIKULOSIT
PRINSIP : Prosentase retikulosit terhadap seluruh eritrosit yg
beredar dlm sirkulasi darah dihitung dg melihat tanda2 khusus berupa
benang2 filamen sisa2 RNA yg dpt terlihat melalui
pewarnaan supravital (pewarnaan terhadap eritrosit dlm keadaan utuh dan segar)
ALAT & BAHAN :
· Pewarna : larutan BCB
(Briliant Cresyl Blue)
PROSEDUR :
a.
Membuat campuran antara larutan BCB dan specimen (1 :
1) dalam tabung kecil à dihomogenkan.
b.
Inkubasi pada suhu kamar selama 15
menit (pewarnaan supravital berlangsung).
c.
Campuran
dihomogenkan kembali à
dibuat hapusan à
hapusan dikeringkan.
d.
Diperiksa di
bawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x à diamati hingga eritosit mencapai 1000
NILAI NORMAL :
∑
Retikulosit = 8 – 15 % (0,8 – 15 ‰)
LP
|
RETI
|
ERI
|
JML
|
1
|
1
|
200
|
201
|
2
|
2
|
200
|
403
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
JML
|
∑ = 5
|
∑ = 1000
|
∑ =
|
HITUNG JENIS LEUKOSIT
METODE : Hapusan
darah
PROSEDUR :
a.
Membuat hapusan darah yg baik (panjang 3/4 dari obyek
glass, mempunyai daerah tebal dan tipis) à hapusan dikeringkan.
b.
Diwarnai dg pewarna Giemsa siap pakai.
-
Sediaan difiksir (digenangi) dg alcohol 96% selama 1 –
2 menit à genangan dibuang.
-
Digenangi dg Giemsa siap pakai (capuran Giemsa induk
& Buffer phospat à 3 tetes atau 0,15 ml : 1 ml) selama 20 – 40 menit à genangan dibuang à dibilas dg air mengalir
-
Sediaan dikeringkan.
c.
Sediaan dilihat di bwh mikroskop perbesaran lensa
obyektif 100x.
d.
Menghitung setiap leukosit yg dijumpai dan
mengidentifikasi jenisnya.
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
JML
|
Eos
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Baso
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Stab
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Seg
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lim
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mono
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
100
|
NILAI NORMAL :
· Eosinofil : 1 – 3 %
· Basofil : 0 – 1 %
· Stab : 2 – 4 %
· Segment : 50 – 65 %
· Limfosit : 26 – 40 %
· Monosit : 4 – 10 %
JENIS2 LEUKOSIT
1. EOSINOFIL
-
Granula padat, kasar, dan berwarna merah, hanya ada
pada sitoplasma.
-
Inti di tengah, biasanya terdiri dari 2 lobus.
-
Bersifat basa à menyerap zat asam
2. BASOFIL
-
Granula lebih kasar (ukuran tdk teratur), berwarna
biru, terletak pada sitoplasma dan inti (bahkan bisa menutupi inti).
-
Inti umumnya tidak bersegmen
-
Bersifat asam à menyerap zat basa
3. STAB
-
Granula berwarna ungu dan halus
-
Intinya merupakan satu bagian yg sama (lekukan tidak
lebih dari 1/3)
4. SEGMEN
-
Granula kecil, halus dan berwarna ungu
-
Inti umumnya terdiri dari 3 – 8 lobus (kadang
terpecah)
5. LIMFOSIT
-
Tidak bergranula (agranulosit)
-
Inti hampir memenuhi sel, berbentuk bulat dan padat
6. MONOSIT
-
Tidak bergranula (agranulosit)
-
Inti berbentuk seperti otak atau lipatan handuk, dan
tidak padat
-
Merupakan sel yg paling besar diantara yg lainnya.
EVALUASI HAPUSAN DARAH (EHD)
1. ERITROSIT
Warna : Hipokrom
(Hb ↓), Normokrom
Ukuran :
Mikrositer, Makrositer, Normositer
Bentuk :
Teardrop, Sickle cell, Burr cell, Acanthosyt (sprit bntang), Cigar cell
Nama sel ini dapat digunakan untuk menunjukkan jenis
anemia.
·
Kelainan bentuk :
Poikilosytosis
·
Kelainan ukuran :
Anisocytosis
·
Kelainan jml chromatosin : Polychromatosin
Target cell
Sikcle
cell
Krenasi Acantocyt
Tear Drob cell Agllutinasi
Poikilocytosis
Anisocytosis
Hipokrom Burr cell
Retikulosit
2.
LEUKOSIT
Kesan jumlah :
meningkat, menurun, normal
Sel muda :
ada atau tidak
Sel muda harus ditantukan dg benar jenisnya à untuk mengetahui jenis leukimianya
Leukimia :
a. Akut
AML à Akut Meyloblast Leukemi
ALL à Akut Limfoblast Leukemi
b.
Kronis
CML à Cronic Meyloblast Leukemi
CLL à Cronic Limfoblast Leukemi
Cara membedakan
· Akut à didomonasi oleh sel muda
Cara
membedakan sel muda dilihat dari sel matang yg ada disekitar sel muda.
-
jika banyak limfosit maka ALL
-
jika banyak segmen atau stab maka AML
Semakin muda sel à ukuran semakin besar dan inti tdk jelas,
kromatin tdk padat.
Adanya sel muda tdk dapat dilakukan diff
count tetapi EHD.
· Kronis à didominasi sel matang
Jml
leukosit normal 0 – 4 /LP
Jika Leukemia pasti Lekositosis
Jika Lekositosis belum pasti Leukimia
Beda : jika ada sel muda = leukemia, jika tdk ada =
lekositosis
Lekopenia à kekurangan leukosit
Lekositosis à meningkatnya jml leukosit
Leukimia à leukosit yg tdk terhingga
LE
cell
3. TROMBOSIT
Kesan
jumlah : meningkat, menurun,
normal(8–15/LP)
Bentuk :
· Giant à ukuran besar, hampir sama dg eri/limfo kecil.
· Lunch à ada serabut
Trombosit
Giant
CATATAN :
· LE (Lupus
Eritomatosis)
Yaitu
leukosit yg dimakan leukosit lain.
Kelainan
cairan plasma di tubuh seseorang karena suatu factor.
· Talasemia à ada target cell, eritosit pucat
· Eosinofil à menanggulangi infeksi parasit, alergi dan
menetralkan racun.
· Basofil à mengandung heparin sehingga berperan dalam
pembekuan darah.
· Neutrofil à infeksi bakteri
· Lymfosit à infeksi virus, pembentukan antibody
· Monosit à memakan sisa-sisa jaringan (fagositosis),
bersembunyi dalam system pertahanan tubuh.
Fdaktor
Yang Mempengaruhi Hasil LED:
· Eritrosit :
Semakin
besar, meluncur cepat à LED tinggi
Jumlah
tinggi à LED rendah
· Massa jenis ↑ à LED tinggi
Anemia
Berdasarkan Ciri Ukuran dan Warna:
· Defisiensi asam folat
dan Vit. B12 à Makrositik dan Hipokrom
· Defisiensi Besi à mikrositik dan hipokrom